Site icon Hidayatullah Kaltim

Meretas terwujudnya Generasi Shalahudin: Posdai Kaltim gelar TOT Muallim Bina Aqidah untuk Dai.

Samarinda (HidayatullahKaltim.com) – Sekira 30 dai Hidayatullah yang berasal dari 10 DPD dan Pesantren Hidayatullah se Kalimantan Timur mengikuti TOT Bina Aqidah yang diadakan oleh PosDai Kaltim. Didukung oleh DPW Hidayatullah dan BMH Kaltim di Kampus Rumah Qur’an Hidayatullah Samarinda, Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (12/08/2022).

Kegiatan yang diikutii oleh para dai Hidayatullah dari Wahau, Sangatta, Balikpapan, Kuaro, Batu Kajang, Ujoh Bilang, Berau, Bontang dan lainnya berlangsung khidmat. Para peserta bersemangat untuk mengikuti seluruh rangkaian materi yang diberikan oleh para pemateri.

Untuk men-charge semangat dan bekal dakwah para dai, Panitia mengundang pada dai senior yang sudah malang melintang di medan dakwah. Ada Ustadz Iwan Abdullah Kepala Departemen Pembinaan Anggota, Ustadz Agung Trana Jaya sebagai Ketua Grand MBA Pusat  dan Ustadz Shohibul Anwar Ketua Posdai Pusat.

Acara ini juga dirangkai dengan TOT Grand MBA, metode 8 jam bisa mengaji. Fathi Fadhlullah salah satu peserta dari An Nahl Makroman mengapresiasi acara ini. Menurutnya acara ini sangat penting bagi para dai khususnya di daerah pedalaman. Mengingat metode ini sangat sederhana dan mudah diterima oleh masyarakat.

Dalam kesempatan yang lain Ustadz Shohibul Anwar menyampaikan bahwa marhalah dakwah itu bukan pertahun atau per lima tahun.Tapi membutuhkan waktu dari generasi ke generasi. Beliau mengingatkan pada para dai bahwa generasi Shalahuddin lahir 80 tahun setelah perintis dakwahnya wafat; yaitu Imam Al Ghazali dan Syaikh Abdul Qadir Al Jilani. Pada Kesempatan tersebut beliau juga mengingatkan bahwa pekerjaan para dai masih luas karena 65% umat Islam tidak bisa mengaji, mungkin juga tidak shalat dan tidak memahami hukum syariat.

Maka, dengan dakwah yang intens dan berkelanjutan insya Allah kebangkitan Islam akan menjelang oleh Generasi Shalahuddin yang lahir dari santri-santri Hidayatullah yang tersebar di penjuru Indonesia.

Exit mobile version