Hidayatullahkaltim.com | SESUNGGUHNYA di setiap musibah ada hikmah yang telah diberikan Allah Subhanahu Wata’ala. Jangankan musibah berat, bahkan sekedar tertusuk duri, bisa menjadi penggugur dosa.
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُشَاكُ شَوْكَةً فَمَا فٌوْقَهَا إِلَّا كُتِبَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةً وَ مُحِيَتْ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةً – مسلم
Artinya: Rasulullah Shallallahu ﷺ telah bersabda,”Tidaklah dari seorang Muslim yang tertusuk duri hingga apa-apa yang lebih berat darinya, kecuali dicatat baginya derajat dan dihapus darinya dengan hal itu kesalahan (Riwayat Muslim).
Dari hadits ini, para ulama berkesimpulan bahwa segala musibah yang menimpa seorang Muslim, maka itu akan mendatangkan balasan berupa pahala dan pengampunan terhadap dosa. Namun para ulama berselisih mengenai sebab balasan, jumhur ulama berpendapat bahwa balasan diberikan karena rasa sakit yang ditimpakan kepada seorang Muslim dan sebagian ulama menilai pahala datang atas kesabaran (lihat, Faidh Al Qadir, 5/634).
Maka bagi jumhur seorang yang terkena musibah namun tidak bersabar, maka ia tetap memperoleh pahala. Namun jika ia bersabar maka ia memperoleh pahala musibah juga memperoleh pahala atas kesabaranannya.
Sedangkan menurut ulama lainnya, jika yang terkena musibah bersabar maka ia memperoleh pahala, namun jika ia tidak sabar maka ia tidak memperoleh pahala apa-apa. Walhasil, apa-apa yang menimpa seorang Muslim dari musibah, maka hal itu tidaklah selalu merugikan dirinya, karena ada pahala yang diperoleh, lebih-lebih jika ia bersabar dalam menghadapinya.*