Kuatkan Barisan Hati : Pesan Abah Zein

Berita61 Dilihat

Sendawar, hidayatullahkaltim.com| Pagi yang penuh berkah itu, Ustadz Zainuddin Musaddad menyampaikan taushiyah usai shalat Subuh berjamaah di Masjid Islamic Center Melak Kutai Barat. Beliau mengingatkan tentang pentingnya salaman, sebuah amalan sederhana namun sarat makna. “Banyak masalah selesai karena salaman,” ujar beliau. Tingginya angka perceraian, kata beliau, salah satunya disebabkan karena salaman dianggap remeh. Padahal, kehangatan yang lahir dari genggaman tangan bisa meluluhkan hati, memperbaiki hubungan, dan menghapuskan dendam.

Beliau juga mengajak untuk kembali merenungi esensi khusyuk dalam shalat. “Ketika shalat dilaksanakan dengan khusyuk, kenikmatan hidup akan terasa,” tegas beliau. Kenikmatan itu bukan hanya saat bermunajat kepada Allah, tapi juga terpancar dalam keseharian, nikmat bertemu teman, nikmat menyapa istri apalagi, hingga nikmat menjalani hidup dengan hati yang lapang.

Wajah ini, lanjut beliau, harus sering bertemu dengan orang-orang baik, sering berinteraksi dengan Al-Qur’an. Sebab wajah yang dihiasi cahaya kebaikan akan memantulkan keindahan iman di dunia dan akhirat. Beliau juga mengingatkan bahwa kecupan kasih sayang pada anak dan istri adalah bentuk perhatian sederhana yang besar dampaknya. “Kecup kening anak, mereka akan menjadi cerdas. Istri apalagi, Masya Allah,” ujar beliau dengan penuh kehangatan.

Tak lupa, beliau menegaskan makna perjuangan bersama. Hidayatullah bukan siapa-siapa. Namun, Hidayatullah adalah komunitas yang berikhtiar untuk berjuang di jalan Allah. “Bendera Hidayatullah yang terpasang di sini, bisa saja dicabut, tapi cinta kita kepada Allah dan Rasul tidak akan pernah hilang dari hati.”

Dalam doa, Ustadz Zainuddin mengingatkan bahwa tak ada doa yang sia-sia. Doa yang belum dikabulkan bisa jadi ditunda, diganti dengan yang lebih baik, atau akan menjadi tabungan pahala di akhirat. Beliau juga menanamkan kepedulian terhadap saudara-saudara di Gaza dan Suriah, menegaskan bahwa barisan hati kita bersama mereka dalam setiap doa dan harapan.

Terakhir, beliau menyampaikan keutamaan infaq di waktu Subuh. Allah menjanjikan balasan yang jauh lebih besar bagi mereka yang berinfaq dengan niat ikhlas. Para pedagang pun akan mendapat keberuntungan besar karena keberkahan waktu Subuh.

Pesan-pesan beliau menutup pagi itu dengan penuh hikmah, membangkitkan semangat dan menguatkan keyakinan bahwa setiap amal kecil memiliki dampak besar, baik di dunia maupun akhirat. Semoga kita termasuk hamba yang senantiasa istiqamah dalam kebaikan. Aamiin. Abu Nizar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *